PENGARUH ASPEK – ASPEK DAN KETAHANAN NASIONAL TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
A. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan nasional adalah kekuatan bangsa dalam segala aspek kehidupan nasional dalam mengembangkan kekuatan nasional. Konsep Ketahanan Nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi, dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh, dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi, dan selaras dalam aspek hidup dan kehidupan nasional.
Dalam usaha meningkatkan ketahanan nasional, setiap bangsa berupaya untuk membangun segala aspek-aspek yang dapat mendukung hal tersebut sehingga tujuan bangsa dan negara dapat terwujud. Ketahanan nasional merupakan gambaran tentang kondisi kehidupan nasional yang menghadapi berbagai tantangan juga merupakan konsep pemikiran tentang pengelolaan kehidupan nasional secara menyeluruh. Dimana ketahanan nasional ini bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan zaman. Sebagai sebuah kondisi, ketahanan nasional memberikan gambaran tentang keadaan yang harus terwujud agar kita sebagai sebuah bangsa dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan membangun kejayaan nasional sehingga terwujud tujuan nasional yang telah ditetapkan.
B. ASPEK – ASPEK KETAHANAN NASIONAL
Berikut adalah aspek-aspek yang mendukung dalam mewujudkan konsepsi ketahanan nasional.
1. Aspek Alamiah
Aspek alamiah bersifat statis dan sering disebut dengan istilah Trigatra, sedangkan aspek sosial bersifat dinamis disebut juga dengan Pancagatra. Kedua aspek itu biasanya disebut dengan Astagatra. Artinya, aspek tersebut tidak berubah menurut waktu (tetap) sehingga kondisi tersebut sangat sulit untuk dipantau karena berhubungan dengan kondisi yang sangat kompleks. Aspek alamiah terdiri atas 3 bagian, yaitu:
a. Geografi
Aspek geografi merupakan aspek berhubungan dengan kondisi geografis sebuah bangsa seperti, letak suatu negara tertentu. Seperti kita ketahui bahwa negara Indonesia merupakan negara yang berbentuk kepulauan. Kondisi tersebut tentu berpengaruh dalam upaya pertahanan nasional Indonesia. Letak geografis suatu wilayah yang berbeda tentu dapat menyulitkan upaya penstabilan kondisi suatu negara, untuk itu diperlukan kerjasama antar setiap warga negara sehingga konsepsi pertahanan nasional tetap terjaga keutuhannya. Dalam bahasa asing bisa disebut sebagai suatu archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan suatu archipelago yang terletak antara Benua Asia di sebelah utara dan Benua Australia di sebelah selatan serta Samudra Indonesia di sebelah barat dan Samudra Pasifik di sebelah timur.
Letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geografis di tengah-tengah jalan lalu lintas silang dunia. Karena kedudukannya yang strategis itu, dipandang dari tiga segi kesejahteraan di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya, Indonesia telah banyak mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak asing (akulturasi).Indonesia terletak pada 6 LU–11 LS, 95 BT–141 BT, dilalui garis khatulistiwa yang di tengah-tengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim, yaitu musim hujan dan kemarau.
Letak Geografis Letak geografis suatu negara memberikan petunjuk mengenai tempat di atas muka bumi dari suatu negara tersebut. Terdapat dua jenis negara yang memiliki ciri khusus berkenaan dengan lokasinya, yaitu:
a) Negara yang dikelilingi daratan (land locked country), seperti Afganistan, Hongaria, Swiss, Austria, dan sebagainya.
b) Negara yang dikelilingi lautan, seperti Indonesia, Jepang, Filipina, Selandia Baru, dan lain-lain. seperti Irak, Brunai Darusalam. Dimana negara yang demikian ini dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu: Negara kepulauan (lautnya lebih dominan), Negara pulau (daratnya lebih dominan).
c) Negara pulau (Island State) yaitu negara yang memiliki unsur daratan lebih dominan daripada unsur lautan. Contoh: Australia, Malagasi. Dimana negara daratan yang mempunyai daerah yang bersifat archipelago, maka negara tersebut juga tidak dapat dinamai sebagai negara kepulauan, seperti Indonesia. Posisi letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang dunia, antara dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra hindia dan Samudra Pasifik. Dengan demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu lintas perdagangan. Namun, aspek geografis Indonesia juga menggambarkan negara Indonesia sebagai negara kepulauan yang berkisar 17.000 pulau kecil yang dipisahkan oleh laut. Dengan ditetapkannya Indonesia sebagai negara kepulauan, maka karakteristik setiap pulau satu dengan lainnya mempunyai ciri khas, budaya, adat-istiadat, keindahan yang berbeda-beda. Dengan kondisi yang demikian diperlukan adanya ketahanan nasional untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan bangsa. Dari kondisi tersebut, melahirkan adanya geopolotik dan geografis. Geopolitik merupakan kebijakan politik suatu negara yang memperhitungkan posisi geografis, sedangkan geografis merupakan pelaksanaan dari geopolitik. Dari data tentang letak geografi Indonesia dapat memberikan gambaran tentang bentuk kedalam dan bentuk keluar. Bentuk kedalam menampakkan corak, wujud dan tata susunan dan bentuk keluar dapat diketahui situasi dan kondisi lingkungan serta hubungan timbal balik antara negara dan lingkungannya.
b. Kependudukan
Seperti kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk tertinggi di dunia. Akan tetapi, kemampuan sumber daya manusia di Indonesia masih tergolong rendah. Hal tersebut disebabkan karena jumlah pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan pengelolaan sumber daya manusia manusia. Jika kondisi tesebut terus-menerus terjadi, maka bukan tidak mungkin negara Indonesia akan dipandang rendah oleh negara lain. Kondisi tersebut tentu akan menjadi ancaman bagi negara Indonesia dalam menjaga kestabilan negara, sehingga perlu dilakukan suatu usaha pencegahan guna melawan berbagai ancaman yang dapat mengganggu pertahanan nasional. Usaha tersebut tidak hanya berlaku bagi pemerintah saja tetapi kerjasama seluruh warga negara Indonesia.
Keadaan dan Kemampuan Penduduk adalah semua orang yang bertempat tinggal dalam wilayah tertentu. Dengan demikian penduduk indonesia adalah semua orang yang bertempat tinggal dalam wilayah indonesia. Penduduk merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan dan perkembangan suatu negara. Jumlah penduduk yang besar juga sering dikatakan sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Ungkapan seperti itu memang ada benarnya, namun harus diingat bahwa penduduk dapat menjadi modal dasar pembangunan apabila penduduk tersebut memiliki kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung pembangunan. Ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi kependudukan. Oleh sebab itu, dalam rangka pembangunan kita harus dapat melihat persoalan-persoalan apa yang ada dalam kependudukan kita dan bagaimana pengaruhnya dalam terhadap ketahanan nasional. Persoalan kependudukan indonesia secara garis besar dapat ditemukan sebagai berikut :
a) Jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi.
b) Persebaran penduduk yang tidak merata dimana sekitar 60% penduduk indonesia berada dipulau jawa padahal luas pulau jawa hanya 7% dari luas seluruh indonesia.
c) Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia sehingga mengakibatkan tingginya anggka pengangguran.
d) Kualitas penduduk yang relatif rendah, baik dari aspek pendidikan maupun penguasaan ketrampilannyaa.
e) Komposisi penduduk yang didominasi oleh penduduk usia muda, sehingga membwa konsekuensi penyediaan fasilitas pendidikan dan perluasan lapangan kerja. Persoalan-persoalan tersebut kalau tidak ditangani secara tepat akan menimbulkan masalah-masalah sosial, seperti pengangguran, kekurangan pangan/gizi, munculnya kawasan kumuh, dan sebagainya. Kondisi yang demikian itu pada akhirnya akan memicu timbulnya sikap dan perilaku yang menyimpang seperti kekerasan sosial, kejahatan, prostitusi dan semacamnya yang akan mengganggu ketahan nasional. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus memikirkan pemecahan masalah dari masalah-masalah yang di atas.
c. Sumber daya alam
Negara Indonesia dikenal dunia sebagai salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam. Berbagai sumber daya alam yang dihasilkan sangat melimpah, seperti bahan tambang. Akan tetapi, pengelolaan akan sumber daya tersebut yang ada masih sangat minim. Hal tersebut memungkinkan bagi negara lain untuk mengeksploitasi sumber daya yang ada. Bila hal tersebut terjadi, maka akan sangat mudah bagi negara lain untuk mengambil sumber-sumber kekayaan alam yang ada.
Perlunya Ketahanan Nasional Ditinjau dari Aspek Alamiah Keberadaan ketahanan nasional dapat ditinjau dari beberapa aspek, baik aspek alamiah, sosial, maupun aspek ekonomi. Ditinjau dari aspek alamiah, ketahanan nasional sangat diperlukan mengingat keberadaan suatu negara tentunya memiliki kondisi-kondisi alamiah dari negara tersebut. Tak mungkin jika suatu negara dapat berdiri tanpa adanya keadaan alamiah.
Kekayaan Alam Kekayaan alam suatu negara merupakan segala sumber dan potensi alam yang terdapat di muka bumi, laut, dan udara yang berada di wilayah kekuasaan negara tersebut. Dimana kekayaan alam Indonesia ditetapkan berdasar pada:
a. TAP MPR NO. IV Tahun 1973.
b. Batas-batas landas kontinen Indonesia yang telah disetujui antara negara tetangga.
c. Zone Ekonomi Ekslusif Indonesia 200 mil laut diukur dari garis-garis pangkal laut, yaitu jalur diluar laut wilayah Indonesia sebagaimana ditetapkan berdasarkan UU No 4 Prp. Tahun 1960 tentang perairan Indonesia. Kekayaan alam jika dilihat dari sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu kekayaan alam yang dapat diperbaharui (renewable resource) dan kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable resource). Sedangkan dilihat dari jenisnya, kekayaan alam dibedakan dalam tiga golongan, yaitu hewan (fauna), tumbuhan (flora), dan bahan tambang (mineral). Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang terdapat di muka bumi tidak tersebar secara merata. Dalam artian bahwa kekayaan alam antara daerah satu dengan daerah lainnya berbeda-beda.
Oleh karena itu, diperlukan adanya pengelolaan pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada dapat termanfaatkan secara merata dan optimal. Adapun pemanfaatan kekayaan alam tersebut sebaiknya dimanfaatkan berdasarkan asas maksimal, lestari, dan berdaya saing. Maksimal memiliki arti memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan menjaga ketimpangan antar daerah. Lestari berarti pemanfaatan kekayaan alam harus didasari kebijakan yang memperhatikan aspek kelestarian alam demi kepentingan generasi yang akan datang dan kesinambungan pembangunan. Sedangkan berdaya saing berarti bahwa pemilikan kekayaan alam tersebut dapat memperkuat “bargaining posi-tion” dalam hubungan dengan negara lain serta mengurangi ketergantungan dengan negara lain. Dengan hal tersebut, tujuan pengelolaan kekayaan alam adalah untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari segenap potensi sumber alam yang tersedia untuk meningkatkan kesejahteraan dan keamanan Bangsa dan Rakyat Indonesia berlandaskan Wawasan Nusantara.
Oleh karena itu, diperlukan adanya pengelolaan pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada dapat termanfaatkan secara merata dan optimal. Adapun pemanfaatan kekayaan alam tersebut sebaiknya dimanfaatkan berdasarkan asas maksimal, lestari, dan berdaya saing. Maksimal memiliki arti memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan menjaga ketimpangan antar daerah. Lestari berarti pemanfaatan kekayaan alam harus didasari kebijakan yang memperhatikan aspek kelestarian alam demi kepentingan generasi yang akan datang dan kesinambungan pembangunan. Sedangkan berdaya saing berarti bahwa pemilikan kekayaan alam tersebut dapat memperkuat “bargaining posi-tion” dalam hubungan dengan negara lain serta mengurangi ketergantungan dengan negara lain. Dengan hal tersebut, tujuan pengelolaan kekayaan alam adalah untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari segenap potensi sumber alam yang tersedia untuk meningkatkan kesejahteraan dan keamanan Bangsa dan Rakyat Indonesia berlandaskan Wawasan Nusantara.
Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan berprinsip atau asas maksimal, lestari, dan berdaya saing.
a) Asas maksimal artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus benar-benar menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
b) Asas lestari artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam.
c) Asas berdaya saing artinya bahwa hasil hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber daya alam negara lain.
2. Aspek Sosial
Aspek sosial yang bersifat dinamis, artinya dapat berubah seiring dengan perkembangan IPTEK. Aspek ini sering juga disebut Saptagtra, yang meliputi :
a. Aspek ekonomi
Ketahanan ekonomi Indonesia tercermin dalam usaha menjaga kestabilan perekonomian nasional sehingga berjalan secara dinamis dengan berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945. Perwujudan hal tersebut tentu harus dilaksanakan secara sehat dengan melaksanakan segala hal yang menunjang terwujudnya upaya tersebut, yaitu :
a) Sistem perekonomian Indonesia mampu menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran yang adil dan merata sebagai mana tercantum dalam UUD 1945 dan berlandaskan Pancasila.
b) Dalam sistem perekonomian kerakyatan, harus menghindari hal-hal yang dapat mematikan sektor-sektor perekonomian seperti monopoli, estatistme dan sistem free fight liberalism.
c) Adanya keseimbangan dalam setiap sektor perekonomian diantaranya sector pertanian, industi dan jasa.
d) Pemerataan pembangunan dalam perekonomian harus selalu mempertimbangkan antara sektor dan wilayah secara merata.
b. Aspek sosial budaya
Aspek sosial budaya adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh suatu negara dalam menghadapi dan mengatasi setiap persoalan baik ancaman, gangguan serta hambatan dalam kebudayaan negara baik yang berasal dari dalam ataupun luar negeri guna menghindari kebudayaan negara baik yang berasal dari dalam ataupun luar negeri guna menghindari pengaruh-pengaruh budaya asing yang bersifat negatif. Wujud ketahanan tersebut terlihat dalam kehidupan masyarakat di Indonesia yang senantiasa menciptakan suasana yang rukun dan harmonis dalam kehidupan soial. Selain itu, wujud pengembangan kebudayaan bangsa Indonesia diterapkan dalam keseharian dan pengembangan potensi dalam usaha menciptakan masyarakat bermoral.
c. Aspek pertahanan dan keamanan
Aspek pertahanan dan keamanan adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh suatu negara dalam menghadapi dan mengatasi setiap persoalan baik ancaman, gangguan serta hambatan dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara baik yang berasal dari dalam ataupun luar negeri yang dapat mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam rangka memelihara stabilitas nasional, dibutuhkan beberapa sikap yang dapat mendorong terwujudnya ketahan nasional yaitu :
a) Sikap semangat juang dalam usaha memelihara ketahanan nasional dengan menumbuhkan potensi dalam setiap diri dalam usaha peningkatan stabilitas nasional.
b) Menumbuhkan sikap sadar dan peduli pada diri sehingga penerapan aspek-aspek tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Sikap-sikap tersebut sangat diperlukan sehingga pengaruh-pengaruh baik dari luar maupun dalam negeri yang mengganggu stabilitas nasional dapat dicegah dan ketahanan Indonesia dapat terwujud.
d. Aspek politik
Aspek politik adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh suatu negara dalam menghadapi dan mengatasi setiap persoalan politik baik ancaman, gangguan serta hambatan dalam menjaga stabilitas kehidupan politik negara. Kondisi politik yang sehat dan dinamis dapat mempengaruhi proses pelaksanaan usaha pertahanan nasional. Pengaruh aspek tersebut adalah :
a) Memberikan citra positif Indonesia kepada negara lain, hal tersebut dapat dilakukan melakukan kerjasama /diplomasi, pertukaran pelajar dan lain-lain.
b) Mengembangkan peningkatan kerjasama antar negara guna meningkatkan kepentingan nasional.
c) Meningkatkan kualitas SDM sehingga mampu bersaing dengan negara lain dalam upaya mengembangkan potensi.
d) meningkatkan upaya pembenahan sistem pendidikan dalam negara sehingga potensi yang ada dapat dikembangkan.
e. Aspek ideology
Aspek ideologi merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh suatu negara dalam menghadapi dan mengatasi setiap persoalan baik ancaman, gangguan serta hambatan dalam menjaga ideologi negara. Aspek ini merupakan salah satu aspek terpenting dalam negara. Apabila aspek ideologi tidak dapat dilaksanakan dengan baik maka stabilitas nasional dapat terancam. Ancaman tersebut dapat mengkibatkan konflik yang berkepanjangan. Jika hal tersebut terjadi maka pertahanan nasional Indonesia akan sangat mudah dipengaruhi oleh gangguan-gangguan dari luar.
Untuk itu diperlukan suatu upaya yang mampu menanggulangi hal tersebut, yaitu :
Untuk itu diperlukan suatu upaya yang mampu menanggulangi hal tersebut, yaitu :
a) Mengamalkan setiap pokok-pokok ajaran Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
b) Mengembangkan konsep Bhinneka Tunggal Ika dalam usaha menjaga persatuan dan kesatuan.
c) Menanamkan sikap moral yang berdasarkan Pancasila melalui pendidikan baik formal maupun nonformal.
C. SIFAT KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan nasional suatu bangsa memiliki sifat sebagai berikut:
a. Manunggal yaitu sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang serasi, dan selaras dengan seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Mawas ke dalam yaitu ketahan nasional yang diarahkan pada diribangsa dan negara itu sendiri.
c. Kewibawaan yaitu ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat menunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional. Upaya peningkatan ketahanan nasional harus selalu diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
d. Dinamis yaitu kondisi tingkat ketahanan nasional suatu negara yang tidak tetap.
e. Menitik beratkan konstitusi dan saling menghargai. Ketahanan nasional tidak mendahulukan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan.
f. Mandiri, Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
g. Konsultasi dan kerjasama, Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistik, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
D. ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
a. Asas kesejahteraan dan keamanan
Kesejahteraan dan kemanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik yang ada padanya. Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan.
b. Asas komprehensif integral atau menyeluruh terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa
c. Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
E. PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL PADA KEHIDUPAN BERBANGSA & BERNEGARA
Gambaran bahwa konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar-aspek yang mendukung kehidupan yaitu:
- Aspek yang berkaitan dengan alamiah bersifat statis meliputi aspek geografi, kependudukan, dan sumber daya alam.
- Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
F. KEBERHASILAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap warga negara Indonesia, yaitu:
- Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman, gangguan, tantangan, dan hambatan baik yang datang dari luar, maupun dari dalam untuk menjamin integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
- Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga negara Indonesia baik secara individu maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin akan adanya kesadaran bela negara dan cinta tanah air.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Semarang: UPT UNNES PRESS
http://www.maolioka.com/2016/11/aspek-trigatra-dan-pancagatra-dalam.html
http://niekerahma.blogspot.co.id/2011/02/pengaruh-aspek-ketahanan-nasional-pada.html
http://reithatp.blogspot.co.id/2011/12/ketahanan-nasional-dari-aspek-alamiah.html
Comments
Post a Comment